Happy Birthday to Me and You!
---sebuah cerita di 28 Desember 2020 Euforia perayaan hari lahir memberi esensi berbeda setidaknya saat lilin yang menanti untuk ditiup itu tak lagi seorang diri. Berdua dan diawali dengan dua pula. Manusia menciptakan tradisi berisi sukacita yang sebenarnya berupa tamparan realita. Yang terlihat usia berwujud butir-butir angka, hanya saja menyimpan semacam beban yang tak pernah terlintas di cakrawala pemikiran seorang anak yang baru saja menaklukkan si jago merah di ujung kepala benda berlambangkan 5. Sepanjang bersemayam di bumi, sepanjang ingatan ini tak berdusta, aku melewati hari istimewa itu dengan begitu istimewanya. Memulai dan menutup hari dengan gaya berbeda dari hari biasa lainnya. Aku terdoktrin dengan gaya berpikir anak 5 tahun itu, tentang istimewa ialah serba istimewa meskipun hanya berlaku sepanjang 24 jam saja. Pernah suatu malam, saat sepasang lilin bertuliskan 23 hendak meleburkan diri dimakan riuh lirih lantunan lagu sakral dengan nada sekenanya dari para penyanyi