KANDAS - Cerita Pendek (Cerpen)
Senyap malam kali ini tiada tanding. Jangkrik seolah enggan adu suara tak seperti sedia kala. Malam yang panjang pun akan berlalu juga, desahku. Berbaring di atas dipan lalu berdiri menghadap bulan, kuulangi aktivitas seperti orang linglung tersesat di pikiran sendiri. Apa yang kau sesali? Bukankah semua ini inginmu? Sudah terjadi kenapa malah bersedih? Batinku seolah meronta-ronta tak sanggup menerima keputusan yang kuambil siang tadi kala perdebatan panjang dengan Ibu. Tok..tok…tok…, “ Mas.. ” suara lirih ibu terdengar di balik pintu kayu sebuah kamar kecil yang ku huni. “ Tak apa, ibu akan baik-baik saja tadi hanya terbawa emosi. Pergilah Mas, kejar anganmu ”, wanita renta itu mengakhiri ucapannya lalu berdeham pelan. Lambat laun tak terdengar suara sama sekali. Aku berjalan menghampiri sosok di balik pintu yang ku yakin masih menunggu kehadiranku. “ Aku pasti pulang bu, tak usah gusar hati mu. Anakmu ini tahu diri. Kelak saat aku pulang ku belikan songket seperti Bi