Perasaan yang lupa kau tuai - Puisi
Lama tak bermain dengan kata-kata
Jelas terasa sangat nyata
Apa gerangan, masih ku belum berpaling dari mu
Tentang mu masih sempurna terlukis di kanvas ingatan ku
Aku di sini, kota kecil di tanah Pasundan
Kamu di mana?
Ibu kota terlalu luas untuk ditelusuri
Rindu ku padamu tak bertuan
Rasa muncul namun tak punya tempat untuk pulang
Rindu tak bertuan,
Tak tau arah kemana harus pulang
Ulangi lagi ingin ku perbaiki
Kesalahan, kekanak-kanakan, ingin ku buat sempurna
Mengapa rasa gugur, tak bersemi?
Adilkah menanggung rasa seorang diri?
Ingin ku berlari, teriak menerjang badai
Mengapa semudah itu kau lupakanku?
Sudahkah hancur lebur kenangan kala itu?
Aku merasa hanya jadi korban
Korban perasaan yang kau tanam, namun lupa untuk kau tuai
-devi Simbolon
Jelas terasa sangat nyata
Apa gerangan, masih ku belum berpaling dari mu
Tentang mu masih sempurna terlukis di kanvas ingatan ku
Aku di sini, kota kecil di tanah Pasundan
Kamu di mana?
Ibu kota terlalu luas untuk ditelusuri
Rindu ku padamu tak bertuan
Rasa muncul namun tak punya tempat untuk pulang
Rindu tak bertuan,
Tak tau arah kemana harus pulang
Ulangi lagi ingin ku perbaiki
Kesalahan, kekanak-kanakan, ingin ku buat sempurna
Mengapa rasa gugur, tak bersemi?
Adilkah menanggung rasa seorang diri?
Ingin ku berlari, teriak menerjang badai
Mengapa semudah itu kau lupakanku?
Sudahkah hancur lebur kenangan kala itu?
Aku merasa hanya jadi korban
Korban perasaan yang kau tanam, namun lupa untuk kau tuai
-devi Simbolon